Minggu, 03 Mei 2009

Luka Hati

Aku disini terdiamTersentak tanpa kataSeakan dunia gelap oleh kabutSeolah cahaya hilang di telannya
Ku mencintai bukan membenciKetika ku coba untuk memahamiArti cinta sebnarnyaTapi kenapa hanya luka yang ku dapat
Kini ku coba untuk merajut kembali sehelai demi sehelaiKetika rajutan itu akan utuh kau hancurkan denganDengan sebuah silet tajamKau sayat seolah kau tak mempuyai rasa
Aku hanya bisa terdiam melihatnyaSeakan pasrah dengan semuaKarma ku mencintaiBuka ,aku yang di cintai
Semoga kau bahagiaDengan luka ku iniSemoga kau tenangDengan pederitaan hati
Sesungguhnya tuhan melihatMendengarDan mersakanApa yg kurasaDia tak diamTapi dia selalu mendengar do’a ku
Suatu saat kau akan tauArti cinta sebenar nya..

Dia

Dia…Dia lembut seperti kapasDia indah bagaikan malaikat bersayap yang turun dari langitDia anugerah terindah yang ada di hidupkuWajahnya meneduhkan jiwaku yang rapuhTutur katanya menenangkan hatiku yang bimbangSenyumnya menghiasai hari – harikuDan canda tawanya menghangatkan suasana di hidupkuAku mencintainya…Aku menyayanginya…Aku mengasihinya….Sepanjang hidupku….Karenanya aku bisa mengenal cintaKarenanya aku mengerti artinya hidupDan karenanya pula aku dapat merasakan indahnya hidupTerima kasih Tuhan…Kau telah kirimkan dia untukkuWalau aku tak memilikinyaAku bahagia telah mengenalnya

5"af

Sayang…………………
Maaf jika untai kataku buraikan mimpi kita
Aku ingin jujur tentangnya
Seorang yang datang saat kau ada
Saat ku bermuka dua dan berbagi cinta
Aku tersadar
Sayang……………………
Ini bukan salahku dan salahmu
Kuhanya melanjut hidup yang tergaris didahiku
Hidup yang mengantarku padamu dan dia
Ia sungguh sederhana
Ia beri angin sayapku tuk mengepak tanpa minta dahan tuk balasan
Ia beri telinga saat kuingin berbagi tentang segala yang kulalui hari ini
Ia beri aku bicara yang bisa tenangkan badai samudra
Ia beri aku perlindungan hanya dengan sejumput senyuman
Semua ada saat kau berkubang dalam harimu yang perlahan membenam hadirku
Ya, aku tlah berkhianat padamu
Kubagi cinta yang dulu sepenuhnya mulikmu
Kini kuingin jujur padamu
Dia telah ambil tempat dihatiku dan mensemayamkan dirimu
Maaf……………….

Bimbang

Mataku memandang dan kulihat sebuah dunia yang kukenalDunia yang penuh warna dan arti, dunia yang begitu mempesonaNamun ku tak tersenyum, ku tak tertawaAdakah keraguan, ataukah sebuah penyesalanPada akhirnya, kutanya diriku, Mengapa
Hatiku dipenuhi keraguan dan kebimbanganAwan gelap menyelimuti relung hatikuKabut menutup jalan pikirankuKucoba dan kucoba tuk menjernihkan segalaKegelapan tetap ada bersama bayangkuPada akhirnya, kutanya diriku, Mengapa
Kutanya padamu takdir !!Kutanya padamu nasib !!Dengan asa yang mulai pudarBerharap menemukan sang jawab
Jika dunia begitu indahMengapa hidup penuh musibahSang takdir tlah kusembahBerharap kau memberi berkah

Saat Kau Tikam Aku

Apalah arti senyummu ketika rasa sakit kau tikamkan ulu hatiAku tak butuh senyum seindah apa punBagiku tetaplah keindahan sebilah pisau yang telah terlanjur kau benamkan di dadaLalu dengan senyun di bibirKau menari di atas ketergeletakankuBersama setumpuk tawaMerah. . .Merah sudah tanah tempat ku tergeletak: terkapar aku oleh rasa sakit yang kau torehkan dengan sempurna.
Jangan kau tanya dengan apaKau tebus sebuah kata maafJangan tanyakan itu padakuKarena jawabku hanyalah jawaban sintingOrang yang sedang dilanda gelisahAku tak yakin kau mampu menebusnya: aku ingin tubuh dan jiwamu menjadi bagian hidupku.